Friday, September 29, 2006
From: Yudee Akder
Sent: Friday, September 29, 2006 1:19 PM
Subject: [Zamrud-BlokS] Re: "Surat seorang Isti Tua kepada Istri Muda"
Pak Sigit, Cerpennya asyik tuh, dibaca abis jumatan.
Nulis puisi tentang buka puasa boleh kan ?
Berbuka puasa dalam jamaah
Dapat pahala dan barokah
Memberi makan orang berbuka
Dapat pahala jauh neraka
Mendengar da'wah dapat pahala
Indahnya bertetangga
patut dijaga
Mari peduli
Nasi kebuli
Enak rasanya
Dicicip jama'ah
Mari sajikan
Kincah Durian
Manis rasanya
Dicicip jamaah
Nasi kebuli
Kinca Durian
Lezat rasanya persahabatan kita
Kinca Durian
Nasi Kebuli
Manis rasanya persaudaraan kita
Kita bersatu dalam akidah
Lupakan saja perbedaan kita
Kita menuju Allah semata
Mari bersatu dalam melangkah
syiarkan islam di banyak jalur
Mari perdalam ilmu agama
Silaturrahmi janganlah mudur
Kinca durian
Nasi kebuli
Ikut pengajian
dan Silaturrahmi
Indah bertetangga
Indah bersaudara
Seiman seagama
Kita semua bersaudara
Mari jauhkan benih perpecahan
Sabar telinga mendengar beda
Hati tetaplah sejuk dan damai
Mari berbuka berjamaah
Dapat pahala dan barokah
Cicipi saja apa yang ada
punya saudara punya sahabat.
Allahumma laka shumtu
wa bika amantu
waala rizqika aftartu
Bismillah,
Kita memulai dengan yang manis
Masya Allah.....
manisnya Kinca Durian
lalu disusul makanan lezat
Ya Allah ............
lezatnya nasi kebuli.
Alhamdulillah,
Indah benar bertetangga
Surat sorang Istri Tua kepada Istri Muda....
From: "M. Sigit Yuniarso" <Sigit.Yuniarso@bankmandiri.co.id>
Sent: Friday, September 29, 2006 11:33 AM
Subject: [Zamrud-BlokS] "Surat seorang Isti Tua kepada Istri Muda"
Hallo, ada yang suka cerpen nggak?
Biar nggak ngantuk, coba deh baca ini : "Surat seorang Isti Tua kepada Istri Muda."
Bukan berarti kita mendukung poligami lho.
Its just a story ......
Yun,
Jarum jam sudah menunjukan pukul 12 malam, ketika aku menulis surat ini. Bukan waktu yang pas tentu saja. Pada jam-jam seperti ini pasti sebagian orang sudah meringkuk di dalam kamar tidur masing-masing. Bahkan pasti sudah ada yang bermimpi. Tapi aku masih juga terjaga. Makin kuupayakan untuk tidur, aku makin gagal. Makin kucoba memejamkan mata rasa kantuk justru meninggalkanku. Ya, malam ini aku benar-benar merasa sendirian Yun. Karena faktanya pun demikian.
Putri sulungku Ani, sudah masuk kamarnya sejak pukul sembilan. Ia mengatakan padaku harus buru-buru tidur karena pagi-pagi sekali mesti berangkat ke sekolah. Ia kini kelas tiga SMU. Kebetulan letak sekolahnya agak jauh dari rumah. Kalau kesiangan, ia bisa terlambat tiba di sekolah. Waktunyapun lebih banyak ia habiskan diluar rumah. Ada hari dimana ia harus les Prancis, kursus musik (sejak kecil ia memeng gemar menyanyi), taekwondo, belajar bersama, dan entah apa lagi. Aku sendiri tak hapal apa saja kegiatannya selain yang telah kusebutkan barusan.
Dodo, adiknya, sekarang kelas satu SMU. Lagi semangat-semangatnya bermain bola basket, Selain berlatih disekolah, ia juga ikut sebuah klub. Pelatihnya kebetulan guru olah raga disekolahnya. Tiga kali sepekan ia menghabiskan waktu sorenya untuk berlatih bersama teman-temannya. Begitu tiba dirumah, ia sudah harus menyelesaikan PR-PRnya. Setelah itu, ia jadi terlalu lelah untuk bisa mengobrol denganku. Hobynya surfing diinternet juga luar biasa. Akibatnya, ia seolah asik dengan diri dan dunianya sendiri.
Sinta, anakku yang ketiga, sekarang ini juga sedang sibuk-sibuknya melakukan berbagai persiapan untuk pementasan sebuah drama panggung. Sejak dulu, ia memang menyukai dunia seni peran, dunia yang dulu sempat kugeluti. Kupikir ia mewarisi bakatku yang kupendam sejak menikah dengan mas Dito. Mas Dito ingin aku menjadi ibu rumah tangga saja.
Yun,
Mau tau alasan kenapa aku menulis surat ini ? Ya, dalam kesendirian yang makin sering ku alami, malam ini aku tiba-tiba ingat Mas Dito, sesuatu yang sebelumnya hampir tak pernah kurasakan. Kau tahu, dalam dua tahun terakhir ini sebenarnya aku hampir tak pernah lagi memikirkan hal-hal konyol tentang Mas Dito dan kamu. Aku mulai terbiasa menikmati dinginnya malam seorang diri. Mengapa ? Karena dalam kesendirian aku bisa menjadi diriku sendiri.
Tapi malam ini, entah karena apa. Mendadak saja aku teringat Mas Dito dan kamu. Pikiran-pikiran konyol itu begitu saja menari-nari dikepalaku. Kubayangkan hal-hal yang mungkin saja sedang kau lakukan bersamanya, seperti hal-hal yang biasa dan bisa kulakukan saat Mas Dito berada disisiku. Maafkan Yun, jika akhirnya aku menulis surat konyol ini. Percayalah aku tak bermaksud apa-apa. Sudah lama ku ikhlaskan semua yang telah terjadi. Keikhlasan yang membuat bathinku tentram.
Kau tentu tahu bahwa awalnya aku amat marah pada Mas Dito dan kamu. Normal bukan ? Wanita mana yang mau dimadu ? Sebagai istri, aku tidak ingin cinta dan kasih saying suamiku terbelah dua. Mas Dito mutlak harus jadi milikku. Jiwa dan raga. Lahir dan batin. Fisik dan mental. Tak boleh ada perempuan lain yang hadir sesaat pun di hati Mas Dito. Suratmu yang berisi permintaan maaf yang kau kirimkan melalui pos, sudah lama kusobek-sobek sesaat setelah aku membacanya. Tapi kau tau, isinya tak pernah kusobek. Ia terus bermain-main dalam pikiranku. Dan dua tahun lalu, aku akhirnya memutuskan untuk menerima dengan ikhlas semuanya. Aku tak ingin hidupku terus-terusan diganggu api dendan dan amarah.
Pada suratmu dulu, aku masih ingat kau mengataka amat mencintai Mas Dito. Tutur katanya yang lembut tapi tegas, senyumnya yang menawan, kecerdasanya, ketegarannya, tanggungjawabnya, kesediannya untuk selalu membantu orang lain, membuatmu merasa tak mungkin lagi menemukan pria seperti dia.
Tak ada yang salah Yun. Semua yang kau katakana itu benar adanya. Itulah alasan mengapa akupun tak ingin kehilangan Mas Dito. Akupun merasa tak mungkin menemukan pria seperti dia, terlepas dari fakta bahwa akhirnya ia menikah denganmu. Bagiku, akhirnya itulah harga yang harus kubayar. Melepaskan Mas Dito, bagiku bukan jalan keluar yang tepat. Apalagi usiaku sudah 40-an saat ini. Aku tak ingin mengakhiri sisa hidupku dengan pria lain yang mungkin saja tidak lebih baik dari mas ditto. Yang menggembirakanku, anak-anakku pun ujung-ujungnya ikhlas memaafkan kekhilafan ayahnya. Apalagi secara umum sikap Mas Dito hampir tak berubah. Selain kehadirannya-karena harus berbagi denganmu dan anakmu-nyaris tak ada yang kurang. Ia masih sehangat dulu. Selalu mau tau urusan anak-anaknya. Selalu mau mendengarkan keluh-kesah mereka. Itulah hebatnya Mas Dito. Meski capek sehabis bekerja dikantor, ia selalu pulang dengan senyum dibibirnya. Tak pernah ia membawa urusan kantor ke rumah.
Yun,
Dalam dua tahun terakhir ini, aku memang cukup dapat menikmati hidup. Ketiga anakku tumbuh dengan normal, meski lima tahun terakhir harus berbagi dengan anakmu. Mereka punya pendidikan yang baik. Mas Dito mengatakan siap banting tulang demi pendidikan ank-anaknya. Itu amat menentramkan. Amat menyejukan. Mas Dito memberikan semua yang kami butuhkan, lahir dan batin. Batin ? Kedengarannya aneh bukan ? tapi itulah yang kurasakan, Yun. Setelah kalian menikah lima tahun yang lalu, ada hal-hal baru, perubahan-perubahan kecil pada diri Mas Dito. Hal-hal kecil itu, yang pasti Mas Dito dapatkan darimu, sungguh jadi variasi yang menyenagkan. Konyol? Ya, kadang-kadang aku jadi tersenyum sendiri dalam kesendirianku. Karena itulah akhirnya aku menikmati saja hidup seperti ini. Aku mencoba mengambil hikmah dari semua kejadian yang kualami. Bagiku, berbagi denganmu jadi bukan pilihan terburuk. Ada sisi-sisi positif dari setiap peristiwa yang terjadi, bukan? Paling tidak, aku kini tak sendirian memberikan perhatian pada Mas Dito. Aku jadi punya alasan untuk merawat diriku sendiri. Bagaimanapun juga, separti kamu, akupun tak ingin kehilangan Mas Dito.
Hikmah lain? Boleh kukatakan kepadamu, Yun? Ya, karena tak setiap hari ketemu Mas Dito, seringkali aku diusik oleh kerinduan terhadapnya. Seperti rasa gatal yang ingin kugaruk. Sesuatu yang sebenarnya mulai hilang dari diriku sebelum kemudian kalian menikah. Sebelumnya, aku memang merasa Mas Dito tak mungkin melakukan hal-hal yang konyol. Dia akan selalu berada dirumah begitu semua urusan kantornya beres. Lagipula aku tak melihat ada sesuatu yang kurang selama ini. Secara lahir aku puas dengan yang sudah diberikan Mas Dito. Begitu juga batin. Mas Ditopun kulihat demikian. Pelayananku sebagai istri, menurutku sudah cukup maksimal. Lahir dan batin. Aku tak melihat Mas Dito kekurangan dalam hal apapun. Setiap hari ia selalu gembira. Karena itu pada awalnya, seperti yang sudah kukatakan, aku marah ketika kau hadir. Aku kecewa. Bagiku dunia seperti sudah berakhir.
Tapi, belakangan kusadari hidup memang tak selamanya indah. Dan itulah dunia. Kadang-kadang manusia harus berbagi dengan sesama. Apa saja termasuk sesuatu yang sangat berharga. Ada yang bayarannya murah ada yang mahal. Makin mahal tentu makin bermakna.
Yun,
Masihkah keu membaca suratku? Bukankah sudah terlalu panjang aku menulis? Sebaiknya kusudahi saja ya. Tapi sebelum itu ingin kukatakan sekali lagi, bahwa kadang-kadang aku disergap rasa sepi, itupun tak selalu menggangguku. Itu konsekwensi kehidupan, begitu anak-anak kita tumbuh menjadi besar tak perlu ada yang begitu disesali bukan ?
Begitu dulu, Yun. Salamku pada Mas Dito kita. Berikan kepadanya yang terbaik jika kau ingin mendapatkan yang terbaik dari Mas Dito. Ingat seorang suami yang sudah berani beristri dua, punya kemungkinan memiliki istri ketiga dan keempat. Aku tak ingin penderitaan yang pernah kualami, kemarahan yang pernah kurasakan, dendam yang pernah bersemayam dalam diriku, ku alami.
Dariku, Sarah
Yuni tersenyum setelah membaca surat itu. Ada air bening meleleh dari tubir matanya. Pelan-pelan ia mengambil secarik kertas. Lalu coba menulis.
"Setelah membaca surat Mbak, saya jadi tak Cuma mencintai Mas Dito, Tapi juga menyayangi Mbak..."
Ia berhenti sesaat. Merasa tak tahu harus menulis apa. Tiba-tiba ia meremas surat itu dan membuangnya ke kotak sampah.
"Biarlah aku saja yang tahu betapa aku menyayangi Mbak," katanya dalam hati.
Rahasia Umur...
From: "M. Sigit Yuniarso" <Sigit.Yuniarso@bankmandiri.co.id>
Sent: Wednesday, September 20, 2006 7:54 AM
Subject: [Zamrud-BlokS] [Renungan Pagi] Rahasia Umum - Ini bisa jadi guyonan atau bisa juga renungan tentang sifat manusia
-----Original Message-----
From:
Sent:
Subject: FW: Rahasia Umur
RAHASIA UMUR : SAPI, MONYET, ANJING & MANUSIA
Di awal zaman, Tuhan menciptakan seekor sapi. Tuhan
berkata kepada sang sapi "Hari ini kuciptakan kau!
Sebagai sapi engkau harus pergi ke padang rumput.
Kau harus bekerja di bawah terik matahari sepanjang
hari. Kutetapkan umurmu sekitar 50 tahun." Sang Sapi
keberatan "Kehidupanku akan sangat berat selama 50
tahun. Kiranya 20 tahun cukuplah buatku. Kukembalikan
kepadamu yang 30 tahun" Maka setujulah Tuhan.
Di hari kedua, Tuhan menciptakan monyet. "Hai monyet,
hiburlah manusia. Aku berikan kau umur 20 tahun!"
Sang monyet menjawab "What?
Menghibur mereka dan membuat mereka tertawa? 10 tahun
cukuplah.
Kukembalikan 10 tahun padamu" Maka setujulah Tuhan.
Di hari ketiga, Tuhan menciptakan anjing. "Apa yang
harus kau lakukan adalah menjaga pintu rumah
majikanmu. Setiap orang mendekat kau harus
menggongongnya. Untuk itu kuberikan hidupmu selama 20
tahun!" Sang anjing menolak : "Menjaga pintu sepanjang
hari selama 20 tahun ? No way.! Kukembalikan 10 tahun
padamu". Maka setujulah Tuhan.
Di hari keempat, Tuhan menciptakan manusia. Sabda
Tuhan: "Tugasmu adalah makan, tidur, dan
bersenang-senang. Inilah kehidupan. Kau akan
menikmatinya.
Akan kuberikan engkau umur sepanjang 25 tahun!"
Sang manusia keberatan, katanya "Menikmati kehidupan
selama 20 tahun? Itu terlalu pendek Tuhan. Let's make
a deal. Karena sapi mengembalikan 30 tahun usianya,
lalu anjing mengembalikan 10 tahun, dan monyet
mengembalikan
10 tahun usianya padamu, berikanlah semuanya itu
padaku. Semua itu akan menambah masa hidupku menjadi
75 tahun. Setuju ?" Maka setujulah Tuhan.
AKIBATNYA..............................
Pada 25 tahun pertama kehidupan sebagai manusia
dijalankan (kita makan, tidur dan bersenang-senang)
30 tahun berikutnya menjalankan kehidupan layaknya
seekor sapi (kita harus bekerja keras sepanjang hari
untuk menopang keluarga kita.)
10 tahun kemudian kita menghibur dan membuat cucu kita
tertawa dengan berperan sebagai monyet yang menghibur.
Dan 10 tahun berikutnya kita tinggal dirumah, duduk
didepan pintu, dan menggonggong kepada orang yang
lewat......
Goyon Siang setelah rehat...
Hehehe ...
Sama persis dng obrolannya Ida Arimukti di radio kemarin malam.
Terus ada lagi yang komentar, jangan beri nama anak laki-laki dng "SUKIN".
Nanti istrinya teriak-teriak "MASUKIN..." bisa diartikan macam-macam ....
Tegoeh.
Sama persis dng obrolannya Ida Arimukti di radio kemarin malam.
Terus ada lagi yang komentar, jangan beri nama anak laki-laki dng "SUKIN".
Nanti istrinya teriak-teriak "MASUKIN..." bisa diartikan macam-macam ....
Tegoeh.
----- Original Message -----
From: "M. Sigit Yuniarso" <Sigit.Yuniarso@bankmandiri.co.id>
Sent: Friday, September 15, 2006 1:35 PM
Subject: [Zamrud-BlokS] Goyon siang setelah rehat
Memberikan nama untuk anak itu susah-susah gampang. Salah-salah nama bisa jadi beban buat si Anak. Maka hati-hatilah dalam memberikan nama untuk anak tersayang. Karena nama akan disandang seumur hidupnya.
1. Nama itu mengandung do'a.
Nama anak itu cermin harapan orang tua. Nama itu mengandung Do'a.
2. Nama jangan nyusahin orang Kelurahan.
Nama anak mudah dibaca dan mudah ditulis. Meskipun tampaknya bagus, jangan pakai huruf mati yang digandeng-gandeng atau didobel-dobel (mis. Lloyd, Nikky, Thasya dll). Biasanya sama petugas Kelurahan akan terjadi salah tulis dalam pembuatan Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, KTP dll. Nah... nggak enaknya lagi kalo kita minta revisi lagi.
3. Nama jangan cuma satu kata
Minimal ada First Name, Nick Name dan Family name gitu loh.... Ini penting terutama kalo pas lagi ngurus Paspor atau Visa. Nggak jadi berangkat ke Amrik hanya gara-gara namanya cuma Prakoso atau Pamuji atau Paryono khan kesiaan...
4. Nama jangan terlalu panjang
Nama yang panjang bererot bisa bikin susah si pemilik nama. Disamping susah ngingetnya, juga ngerepotin waktu ngisi formulir pendaftaran masuk Perguruan Tinggi Negeri (dulu UMPTN). Itu lho..yang ngitemin buletan-buletan pakai pensil 2B. Capeek khaan... Nama panjang seperti Siti Hartati Riwayati Mulianingsih Adiningrum Mekar Berseri Sepanjang Hari.... adalah sangat-sangat not-recommended.
5. Nama anak bersifat internasional
Anak kita hidup dimasa depan, di era globalisasi dimana hubungan dengan dunia internasional amat sangat intens. Jadi jangan mempersulit anak dengan nama-nama yang sulit di-eja. Nama Saklitinov misalnya orang Jepang nyebutnya Sakuritino, orang Sunda bilang Saktinop, orang Amrik bilang Sechlaytinove... Syusah khaaannn. Padahal maksudnya Sabtu Kliwon Tiga November...
6. Ketahuilah arti nama anak
Ketahuilah arti nama anak. Jangan memberikan nama hanya karena enak diucapkan atau bagus ditulisnya. Nama Jalmowono memang sepintas enak diucapkan dan bagus kalo ditulis tetapi ketahuilah bahwa Jalmowono itu artinya Orang Utan.
7.Jangan pakai nama artis.
Nama artis memang bagus-bagus, cuma masalahnya kalau artis itu kelakuannya baik... lha kalau jadi bahan gosip melulu khan jadi beban juga buat si anak. Lagian pakai nama artis itu tandanya anda gak kreatif dalam bikin nama.
8. Abjad huruf pertama nama anak.
Huruf pertama "A" pada nama anak ada enak gak enaknya. Gak enaknya kalau pas ada ujian/test/wawancara sering dipanggil duluan. Gak sempet nanya-nanya ama temannya. Tapi kadang-kadang juga pas giliran dapat pembagian apa gitu, dapetnya juga sering duluan. Sebaiknya ambil huruf pertama itu antara D sampai K. Cukupan lah... Huruf depan Z... wah.. biasanya adanya dibawah...
9. Jangan sok Kebarat-baratan
Jangan memberi nama anak dengan bergaya kebarat-baratan, biar dibilang keren. Kudu diinget, anda lahir dibumi Indonesia, orang Indonesia, kulturnya tetap orang Indonesia. Kalau nama keindo-indoan, tapi mukanya ya melayu-melayu juga, malu sendirikan, anaknya ya ortunya.. Lagian kalo kejepit toh bilangnya "adawww...." bukan "Oh my God.."
Kala Kepak-Kepak Sayap Tak Lagi Konsen
From: Firdaus 212
Sent: Wednesday, September 13, 2006 11:25 AM
Subject: [Zamrud-BlokS] (promosi puisi) puisi buat anak SMP SMA
Kala Kepak-Kepak Sayap Tak Lagi Konsen
Sepasang merpati
kejar-kejaran diangkasa
sambil menukik lincah
sang betina mengecoh si jantan
yang bertalu berdebam dadanya sore ini
kan kukejar kau bisik si jantan
mengepak sayap gagahnya
mulutnya bersuit menjala rayuan
kali ini sang betina tergoda
merekapun kini saling mengejar
seperti adegan film India
lengkap dengan bumbu musiknya
sayang si betina matanya jadi tak konsen
tiang listrik di depan tak lagi dilihatnya
PAAKKKK....gedubrak kkk...
yah nabrak deh......... !!!
kepala sang betina keliyengan
dikitari 7 bintang berputar-putar
ditengah buram kunang-kunang
dalam hati ia bergumam
benar kata bunda
belajar adalah fokusku sekarang
cowok ntar dulu kali yeee...
uhhhh...ini mungkin yang namanya kualat!
Epri Tsaqib 12/09/06
buat adik-adik di Pondok Yatim BaitusSalam Jogjakarta
rajin belajar yah & tunjukkan prestasimu :)
Sepasang merpati
kejar-kejaran diangkasa
sambil menukik lincah
sang betina mengecoh si jantan
yang bertalu berdebam dadanya sore ini
kan kukejar kau bisik si jantan
mengepak sayap gagahnya
mulutnya bersuit menjala rayuan
kali ini sang betina tergoda
merekapun kini saling mengejar
seperti adegan film India
lengkap dengan bumbu musiknya
sayang si betina matanya jadi tak konsen
tiang listrik di depan tak lagi dilihatnya
PAAKKKK....gedubrak kkk...
yah nabrak deh......... !!!
kepala sang betina keliyengan
dikitari 7 bintang berputar-putar
ditengah buram kunang-kunang
dalam hati ia bergumam
benar kata bunda
belajar adalah fokusku sekarang
cowok ntar dulu kali yeee...
uhhhh...ini mungkin yang namanya kualat!
Epri Tsaqib 12/09/06
buat adik-adik di Pondok Yatim BaitusSalam Jogjakarta
rajin belajar yah & tunjukkan prestasimu :)